RSS

TENTANG GEOKIMIA

by : Ibnu Jharkasih

            
Halo para pembaca yang haus akan pengetahuan tentang geokimia, terimakasih banyak telah mampir ke blog kami, pilihan anda untuk masuk ke blog ini sangatlah tepat teman! Karena memang blog ini berisi tentang segala pengetahuan tentang geologi, khususnya membahas lebih dalam mengenai subdisiplin ilmu yang lebih terfokus lagi yakni geokimia.
              
Sebelum teman-teman mengetahui lebih banyak lagi mengenai apa Geokimia itu sendiri, marilah kita samakan dulu frame berfikir kita bahwa geokimia ini berasal dari dua buah disiplin ilmu yaitu ilmu geologi dan kimia, bukan penggabungan ilmu, namun merupakan disiplin ilmu yang membantu menjelaskan fenomena geologi yang terjadi atau mengenai bumi yang dilihat dari kimianya.

Nah, untuk itu, tentu saja kita harus mengerti dan memahami ilmu geoligi dulu, sedangkan ilmu geologi itu sendiri terdiri dari banyak cabang cabang juga, diantaranya : mineralogi, petrologi, sedimentologi, geomofologi, paleontologi, geologi struktur stratigrafi, dll.
Setelah itu barulah kita dapat lebih mudah mengerti dan memahami tentang geokimia.

Oke, jika frame kita sudah sama silakan lanjutkan membaca dan sufing blog ini, have a nice surfing guys!!

Pastinya pertama-tama sekali kita akan bertanya-tanya, apa sih geokimia itu?? Oke, dijawab,

Geokimia adalah ilmu yang mempelajari kandungan unsur dan isotop dalam lapisan bumi, terutama yang berhubungan dengan kelimpahan (abundant), penyebaran serta hukum-hukum yang mengontrolnya.

Dari dasar ini berkembang beberapa cabang ilmu geokimia di antaranya yaitu geokimia panasbumi, geokimia mineral, geokimia petroleum dan geokimia lingkungan. Pada pembahasan selanjutnya penulis akan lebih banyak membicarakan tentang geokimia mineral, khususnya pada sedimentologi.
              
Lahirnya geokimia sebagai cabang ilmu geologi baru menyebabkan munculnya metoda dan data observasi baru mengenai berbagai hal yang banyak menarik perhatian para ahli sedimentologi. Sebagian besar penelitian geokimia pada mulanya diarahkan pada penelitian kuantitatif untuk mengetahui penyebaran unsur-unsur kimia di alam, termasuk penyebarannya dalam batuan sedimen.

Lambat laun data tersebut menuntun para ahli untuk memahami apa yang disebut sebagai siklus geokimia (geochemical cycle) serta penemuan hukum-hukum yang mengontrol penyebaran unsur dan proses-proses yang menyebabkan timbulnya pola penyebaran unsur seperti itu.

             
Baru-baru ini, kimia nuklir (nuclear chemistry) menyumbangkan sebuah “jam” dan “termometer” yang pada gilirannya membuka era penelitian baru terhadap sedimen. Unsur-unsur radioaktif, khususnya 14C dan 40K, memungkinkan dilakukannya metoda penanggalan langsung terhadap batuan sedimen tertentu. Metoda 14C, yang dikembangkan oleh Libby, dapat diterapkan pada endapan resen.

Metoda 40K/40Ar terbukti dapat diterapkan pada glaukonit, felspar autigen, mineral lempung, dan silvit yang ditemukan dalam endapan tua. Analisis isotop dapat digunakan untuk menentukan temperatur purba.

Metoda Urey—berdasar-kan nisbah 16O/18O yang merupakan fungsi dari temperatur—dapat dipakai untuk menaksir temperatur pembentukan cangkang fosil yang ada dalam endapan bahari. Meskipun “jam” dan “termometer” tersebut masih memperlihatkan kekeliruan, namun harus diakui bahwa keduanya telah memberikan kontribusi yang berarti terhadap pemelajaran sedimen.

            Van’t Hoff adalah orang pertama yang memanfaatkan azas fasa untuk mempelajari kristalisasi larutan
garam dan pembentukan endapan garam. Mulanya penelitian eksperimental terhadap campuran yang dapat menghasilkan kristal, terutama sistem silikat temperatur tinggi, dilakukan oleh para ahli petrologi batuan beku dan metamorf. Baru pada beberapa dasawarsa terakhir ini saja hal itu menarik perhatian para ahli sedimen. Sebagai contoh, Milton & Eugster (1959) memakai ancangan itu untuk meneliti endapan non-marin dan mineral-mineral yang mencirikan Green River Formation di Wyoming dan Colorado. Zen (1959) menunjukkan bahwa azas fasa yang dikemukakan oleh Gibbs dapat diterapkan untuk menganalisis hubungan antara mineral lempung dan mineral karbonat. Hasil penelitian Zen kemudian diterapkan oleh Peterson (1962) terhadap larutan karbonat di bagian timur Tennessee. Perkembangan metoda yang relatif baru itu dapat dibaca dalam karya tulis Eugster (1971).

            Berbagai kajian teoritis dan eksperimental tentang stabilitas mineral pada berbagai kondisi oksidasi-reduksi (Eh) dan pH dilakukan oleh Garrels dan beberapa ahli lain (lihat Garrels & Christ, 1965). Penelitian aspek-aspek geokimia sedimen banyak menambah pengertian kita tentang endapan sedimen. Buku-buku yang membahas tentang topik-topik geokimia sedimen antara lain adalah Geochemistry of Sediments karya Degens (1965) dan Principles of Chemical Sedimentology karya Berner (1971).

          Aplikasi atau contoh nyata yang dapat dilihat dari geokimia salah satunya adalah metode yang digunakan oleh sedimentologist dalam mengumpulkan data dan bukti pada sifat dan kondisi depositional batuan sedimen, yaitu analisis kimia dari batu, melingkupi geokimia isotop, termasuk penggunaan penanggalan radiometrik, untuk menentukan usia batu, dan kemiripan dengan daerah sumber. Metode ini pertama kali dipakai pada tahun 1970an dimana penelitian sedimentologi mulai beralih dari makroskopis dan fisik ke arah mikroskopis dan kimia. Dengan perkembangan teknik analisa dan penggunaan katadoluminisen dan mikroskop elektron memungkinkan para ahli sedimentologi mengetahui lebih baik tentang geokimia. Perkembangan yang pesat ini memacu kita untuk mengetahui hubungan antara diagenesa, pori-pori dan pengaruhnya terhadap evolusi porositas dengan kelulusan batupasir dan batugamping.

Saat ini berkembang perbedaan antara makrosedimentologi dan mikrosedimentologi. Makrosedimentologi berkisar studi fasies sedimen sampai ke struktur sedimen. Di lain fihak, mikrosedimentologi meliputi studi batuan sedimen di bawah mikroskop atau lebih dikenal dengan petrografi.

            Mungkin pada bagian ini cukup sekian yang dapat penulis sampaikan, mudah-mudahan dapat memberikan motivasi untuk pembaca supaya tidak puas dengan satu informasi saja. Silakan temukan dan lagi informasi tentang geokimia ini pada judul-judul tulisan lainnya. Terimakasih!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

Ibnu Jharkasih mengatakan...

270110090044

Posting Komentar