Geokimia Organik
1. Hidrokarbon (Petroleum)
2. Untuk karbon (Batubara)
Keberadaan minyak bumi :
BATUAN INDUK
*BATUAN YANG MENGHASILKAN HIDROKARBON
*KAYA ORGANIK, BERBUTIR HALUS
*contohnya SERPIH, BATUGAMPING
BATUAN RESERVOAR / WADUK
*BATUAN TEMPAT AKUMULASI HIDROKARBON
*POROSITAS DAN PERMEABILITAS TINGGI
*contohnya BATUPASIR, BATUGAMPING
PERANGKAP
*SISTEM YG MENGHALANGI HIDROKARBON LOLOS KE PERMUKAAN
KEROGEN TIPE-I
• Persentase karbon yg dapat diubah dlm TOC tinggi (>70%) ; menghasilkan HK berkonsentrasi parafinik lbh tinggi drp kerogen Tipe-II dan Tipe-III
KEROGEN TIPE-II
• Persentase karbon yg dpt diubah antara 30-70% ; menghasilkan HK campuran yg kompleks.
KEROGEN TIPE-III
• Potensi pembentukan HK lebih rendah drp Kerogen Tipe-I dan II (<30%) ; terutama menghasilkan gas.
DIAGENESIS
• Transformasi material organik dlm lingkungan sedimen, terjadi pada temperatur rendah
KATAGENESIS
• Penguraian bahang (termal) kerogen besar atau molekul aspalten menjadi molekul lebih kecil yg kemudian menjadi bagian fraksi bitumen dlm batuan induk.
METAGENESIS
• Jenjang lanjut maturitas bahang yg ditunjukkan dgn adanya pembentukan gas dan perengkahan (cracking)
Penentuan Kematangan
• Secara optik, dgn melihat hasil proses karbonisasi (perubahan warna palinomorf : spora, polen, atau fosil mikro) dgn sinar transmisi dan dgn reflektansi (pantulan) vitrinit.
• Palinomorf belum matang berwarna kuning-jingga atau coklat kekuningan (diagenesis), coklat (katagenesis), akhirnya hitam (metagenesis)
Reflektansi vitrinit
< 0,5 – 0,7% DIAGENESIS 0,7 – 1,3% KATAGENESIS (OIL WINDOW) 1,3 – 2,0 % KATAGENESIS AKHIR atau ZONA UTAMA GAS > 2% METAGENESIS
KEKURANGANNYA
• Vitrinit jarang dlm Kerogen Tipe-I dan II
• Laju transformasi mungkin berbeda antar kerogen, meski VR-nya sama
• Kesalahan penentuan maseral (maseral lain dianggap vitrinit)
• Batuan induk lebih tua dari Silur tidak mengandung vitrinit
0 comments:
Posting Komentar